Sang Pemimpin,Khalifah

Islam adalah agama terbesar yang banyak dianut oleh penduduk atau warga negara di Indonesia.Adalah suatu hal yang tidak lazim apabila suatu kelompok yang memiliki banyak penganut namun tidak memiliki seorang pemimpin atau Khalifah dalam skala internasional. Saya melihat agama Kristen Khatolik dengan Paus Kardinal di Vatikan,Dalai Lhama diMongolia dll.nya.Saya terpikir untuk mencari siapa Khalifah bagi penganut agama Islam dalam skala internasional,dimana Sang Khalifah harus bisa mempersatukan semua penganut Islam dari berbagai bangsa,negara,wilayah dan ras serta kebudayaan yang sudah tentu berbeda di dalam satu kesatuan yang utuh, Islam Rahmatan Lil alamiin.

Pencarian saya memang panjang,namun akhirnya saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa Sang Pemimpin atau Khalifah haruslah seseorang yang tidak terpengaruh oleh kekuasaan dan politik. Dimana Politik membatasi suatu teritorial dan batas wilayah tertentu.Sang Pemimpin atau Khalifah harus bisa menembus batas-batas tersebut untuk bisa membimbing umatnya tanpa harus menjadi warga negara yang tidak patuh atau tidak setia pada hukum positif yang berlaku di negaranya.Selain itu Sang Pemimpin harus bisa membimbing umatnya agar mereka menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dalam keseharian. Menjadi pelita dalam kegelapan bagi para anggota atau pengikutnya.Dimana semua perkataan dan perilakunya menjadi tauladan yang sejati dan acuan bagi setiap pribadi murid-muridnya dan ditaati sepenuhnya. Islam adalah agama yang fleksibel dimana Wahyu-wahyu yang mengandung hukum-hukumnya berlaku sepanjang zaman,tidak berubah,logis,tidak memandang perbedaan gender,kasta,ras,tidak bertentangan dengan pengetahuan,dan tidak bertentangan dengan kebenaran juga kebaikan.Cinta damai dan penuh kasih,mengutamakan kemanusiaan jauh melintasi berbagai macam perbedaan yang seringkali dipersoalkan oleh manusia itu sendiri.

Allah Ta’ala adalah suatu khazanah yang tersembunyi, keberadaan-Nya,kehadiran-Nya bisa dirasakan namun tidak bisa dilihat secara kasat mata bagi manusia biasa.Hanya sosok suci Rasulullah saw.yang paling mengerti dan sempurna mengenal Zat Illahi.Maka kepada Rasulullah saw.

Dengan perantaraan Malaikat Jibril Allah Ta’ala berfirman.Wahyu-wahyu suci diturunkan untuk menjadi petunjuk-petunjuk bagi segala segi & corak kehidupan manusia.

Perbedaan adalah suatu Rahmat,bukanlah hal yang mustahil apabila Tuhan Yang Maha Esa,Maha Kuasa atas segala sesuatu menghendaki semua umat manusia berada dalam satu agama,namun Allah Maha Pengasih,Maha Penyayang,memberikan kebebasan bagi manusia untuk memilih.Dibekali dengan akal sebagai petunjuk dan pikiran sebagai alat, untuk memilih dan membuat keputusan dalam hidupnya.Kembali kepada pribadi masing-masing untuk memilih apa yang terbaik bagi dirinya.Walaupun begitu Allah Ta’ala selalu memberikan banyak tanda-tanda, bahkan seluruh alam semesta ini menjadi tanda-tanda keberadaan-Nya bagi kaum (manusia) yang mau berpikir, yang bisa digunakan untuk menjalin hubungan atau menjalin kedekatan dengan Allah Ta’ala sebagai Sang Pencipta Tunggal.

Bertitik tolak dari teladan sejati Rasulullah saw.saya mencoba mencari sosok Sang Pemimpin atau Khalifah. Mulailah saya membaca dan mengenal mahzab-mahzab yang ada di dalam Islam. Semenjak mengenal pendidikan formal, orang tua saya memasukkan saya di pendidikan Islam modern dengan harapan saya bisa menjadi orang yang mengenal dan mematuhi ajaran-ajaran Islam. Walaupun saya belajar tentang Alquran,fiqh,Aqidah dan tarikh Islam, namun saya tidak belajar mengenai mahzab-mahzab yang ada.Baru setelah saya pindah di kota tempat tinggal saya sekarang,saya mengetahui berbagai mahzab yang ada dalam Islam. Hal tersebut membuat saya tersadar untuk mempelajari Islam lebih dari sebelumnya. Bertemu dan belajar dari guru-guru, ustadz dan ulama berbagai macam aliran,entah itu dikenalkan oleh orang tua,teman atau saudara. Namun semua itu tidak membuat saya lebih memahami Islam, karena terkadang ada hal tertentu yang tidak bisa dijelaskan secara logis. Satu hal yang saya pegang Alquran adalah kitab suci yang paling sempurna,fleksibel dan berlaku sepanjang zaman,maka Alquran harus bisa dijelaskan secara logis tidak bertentangan dengan logika.Pengalaman bertemu dengan berbagai macam guru,ustadz dan ulama memang memberikan lebih banyak pengetahuan namun tidak membuat saya menemukan sosok Sang Pemimpin atau Khalifah yang ada didalam benak saya,karena seringkali malah bersinggungan dengan hal ghaib yang tidak masuk akal. Kita ini hidup di alam yang nyata walaupun mungkin kebudayaan kita memang lebih dekat kepada hal-hal yang mistis, bukanlah suatu hal yang bisa kita pegang, apalagi jika kita harus menjelaskan tentang Islam pada orang-orang berkebudayaan barat yang selalu bertolak pada logika. Syiar Islam didalam mahzab apapun adalah suatu kewajiban,sungguh suatu hal yang mustahil apabila harus menjelaskan Islam pada orang-orang berkebudayaan barat dengan pendekatan mistis.

Rasulullah saw.menjadi sosok pemimpin yang paling berpengaruh didunia sepanjang zaman,hal ini bahkan diakui oleh kaum non muslim. Yang Mulia Musthapa Muhammad saw telah mengubah kaum-kaum di gurun pasir gersang kering dan mati (kemanusiawian) berubah menjadi kaum-kaum yang beriman dan berakhlak.Sungguh bukan semudah membalik telapak tangan,memerlukan perjuangan yang panjang dan keteguhan yang sangat luar biasa untuk bisa mewujudkannya.Penderitaan,luka,penghinaan,kekerasan,ketidakadilan,kesedihan,kehilangan, dsb Rasulullah saw. jalani dengan penuh ketabahan dan keikhlasan demi membawa manusia untuk mengenal Zat Illahi. Membawa manusia untuk kembali mengenal Tuhannya dan belajar menjalin kembali hubungan kedekatan dengan Sang Pencipta.Karena hanya dengan ma’rifat Illahi manusia bisa menjadi manusia yang seutuhnya. Yang memenuhi tujuan awal penciptaan manusia,sebagai makhluk yang hanya menyembah dan beribadah kepada Allah Ta’ala. Membangun suatu kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan dan kesucian,penuh cinta kasih,ketenangan dan kedamaian, yang pada dasarnya menjadi impian bagi setiap manusia yang hidup.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai